Langsung ke konten utama

39 TAHUN SINTALARAS UNM : SELARAS BERSAMA, ABADI SELAMANYA

 

Makassar, 20 Desember 2023. Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar serangkaian kegiatan demi memperingati hari lahir yang ke-39 Tahun. Kemeriahan yang mewarnai hari lahir ini, mulai dari kegiatan lomba mural, pameran, live music, stand up comedy, panggung ekspressi, pemutaran video, pemotongan tumpeng, hingga sharring session bersama para anggota Sintalaras UNM. 

Tema kegiatan Hari Lahir Sintalaras UNM ke-39 tahun ini adalah “Selaras Bersama, Abadi Selamanya” tema yang lahir dari hasil diskusi panjang dari Team Work sebagai harapan yang memegang semangat juang dan sinergitas anggota Sintalaras dalam mewujudkannya. Berlangsung sejak pukul 15.45 WITA, di Pelataran Phinisi Universitas Negeri Makassar, di mulai dengan kegiatan lomba mural, yang di ikuti oleh 10 tim peserta umum, di sambut ramai dan antusias oleh masyarakat kampus. 

Lomba mural sendiri mengedepankan bagaimana upaya penyampaian gagasan setiap peserta dengan konsep colorfull. Gazaq, sebagai salah satu peserta dari kegiatan lomba mural yang berasal dari tim Mantra Kolektifun mengatakan bahwa, “Kami mencoba memandukan berbagai warna, seperti warna hijau yang mengandung nilai ketenangan dan kelestarian, sebagai harapan bahwa karya kami dapat merepresentasikan usia ke-39 tahun Sintalaras UNM, tetap membawa semangat semacam itu”. 

Ketua Dewan Eksekutif Sintalaras, Muhammad Nur Adzan menyampaikan alasan diadakannya lomba mural sebagai salah satu kegiatan untuk memeriahkan harlah Sintalaras yang ke-39. Menurutnya, dengan adanya lomba tersebut, Sintalaras bukan hanya dikenal sebagai lembaga pencinta alam yang monoton, tetapi sebagai lembaga yang penuh kreativitas. 

 “Kami ingin memperkenalkan secara luas bahwa Sintalaras bukan hanya sekadar kegiatan adventure atau pendidikan lingkungan hidupnya tapi bagaimana dia juga dikenal dengan kreativitasnya, kreativitas yang kami maksud adalah berbagai macam upaya menyalurkan aspirasi, mungkin seperti lomba mural yang bersifat atau mengandung nilai-nilai advokasi lingkungan hingga konservasi sumber daya alam dalam suatu karya yang di ciptakan” ucapnya. 


Pameran yang di tampilkan juga bukanlah sekedar bingkai-bingkai kenangan dalam foto, tetapi juga menjadi bukti perjalanan, pengabdian, dan juga bentuk pendidikan. Berbagai display karya tulis ilmiah dari hasil-hasil riset berbagai team pengambilan nomor registrasi anggota Sintalaras UNM di beberapa tahun terakhir.

Ketua Team Work Muhammad Rifqy Mustakim yang akrab di sapa Inklinasi ini, menyatakan dalam sambutannya bahwa, “subtansi dari ceremonial hari lahir ke-39 tahun Sintalaras UNM adalah menjadi ajang silaturahmi baik sesama anggota Sintalaras sendiri, kawan-kawan Mapala, UKM sejajaran, dan birokrasi UNM itu sendiri”. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DES, Dewan Pembina, dan kakanda senior yang banyak memberi masukan dan saran sekaligus refleksi dari sebuah usia lembaga yang sudah dewasa dan matang. 

Hamsir, S.Pd yang mewakili Dewan Pendiri berikutnya memberi sambutan hingga di lanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda seremonial kegiatan hari lahir ke-39 tahun Sintalaras dengan iringan lagu Jamrud “Selamat Ulang Tahun”. Moonstrompin sebagai bintang tamu menjadi penutup kemeriahan hari lahir ke-39 tahun Sintalaras UNM, mereka memandu dengan lagu-lagu musik ska yang menyatukan setiap kalangan dari anggota sintalaras UNM hingga para tamu untuk bergoyang dan bernyanyi bersama sebagai hiburan yang menepikan segala bentuk perbedaan. 



 Penulis, 
Alviandi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAJANG AMMATOA KAB. BULUKUMBA

A. BENTANG BUDAYA 1. Jenis - Jenis dan Sejarah Kebudayaan (Adat Istiadat) Komunitas adat Ammatoa memiliki hirarki structural dalam mengatur tata kelola acara adat maupun system pemerintahan. Komunitas adat percaya bahwa Ammatoa merupakan wakil dari Bohe Amma atau Tu’re’a’ra’na (Yang Satu atau Tuhan) di dunia. Manusia pertama dalam adat Ammatoa juga diyakini berasal dari Tana Toa. Konon kabarnya, sewaktu beliau masih hidup selalu dilindungi oleh awan apabila berjalan di bawah terik matahari dan beliau selalu terlihat awet muda. Sedangkan sewaktu sepeninggalnya, beliau tidak dikuburkan karena beliau lenyap. Ammatoa pengatur dan penentu kebijakan adat maupun pemerintahan, sebab mereka percaya bahwa Tana Toa adalah tanah tertua yang menjadi awal dari keberadaan dunia. Mitos kajang menyebutkan bahwa awalnya di dunia ini hanya ada satu daratan yang mereka namakan Tombolo. Tanah ini kemudian mengefeki munculnya daratan lain yang membentuk dunia. (*Aswan, S.Pd). Masyarakat adat Ammatoa juga m

PROFIL UKM SINTALARAS UNM

Hidup Selaras, Manusia dan Alam source : Harian Fajar, 20 November 2011 Nama Sintalaras punya filosofi sendiri. Nama itu singkatan dari Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Para perintis terinspirasi dari