Langsung ke konten utama

MENATAP MASA DEPAN LEMBAGA DALAM BINGKAI MUSYAWARAH KERJA





Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Demikian pula pada lembaga kemahasiswaan Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras Universitas Negeri Makassar (UKM SINTALARAS UNM) yang telah melaksanakan kegiatan Musyawarah Kerja ke-34 (MUSKER XXXIV) di Arangngia, Desa Pao Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Jum’at (3-5 November 2023).

Musyawarah Kerja sendiri adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan selama satu periode kepengurusan, guna mengevaluasi program kerja selama satu periode kepengurusan juga menjadi ajang pesta demokrasi memilih dan melahirkan nahkoda baru yang akan menentukan ke arah mana layar lembaga ini akan berlayar mengarungi lautan dinamika kemahasiswaan yang tetap berada pada poros mewujudkan tridarma perguruan tinggi. 
        
Kegiatan Musyawarah Kerja yang ke-34 ini mengusung tema, “Berorganisasi, Berkarya, Adaptif, dan Selaras”. Anggota SINTALARAS yang menghadiri kegiatan ini adalah beberapa mahasiswa aktif dari berbagai fakultas dan juga alumni yang banyak menyumbangkan gagasan beserta masukan kepada pengurus kali ini. 

Agenda kegiatan ini di mulai dengan pembukaan yang di buka langsung oleh Dewan Pembina, kakanda Abdul Haris A,Md. Di lanjutkan sepatah-kata oleh kakanda senior hingga gambaran umum kegiatan yang di laporkan oleh ketua SATGAS Musyawarah Kerja, “Musyawarah Kerja kali ini adalah refleksi dari segala aspek dukungan materil dan moril yang saling berkolaborasi antara satgas, pengurus, dan alumni dalam menyukseskan kegiatan.” tutur Ketua SATGAS (Alviandi) yang akrab di sapa Binocular. 

Setelah pembukaan, kegiatan di lanjutkan oleh pembahasan tata tertib hingga pelaporan pertanggungjawaban setiap biro yang ada. Biro pertama yang melaporkan pertanggungjawaban adalah Biro Hubungan Masyarakat (HUMAS), berikutnya oleh Biro Pengkajian & Penerapan Medan (PPM), yang di lanjutkan Biro Pendidikan Advokasi Lingkungan Hidup (PALH), Biro Kaderisasi & Keanggotaan (KDK), hingga Biro Logistik. 

Pelaporan pertanggungjawaban Bendahara Dewan Eksekutif Sintalaras (BENDES) berlangsung cukup lama di bandingkan beberapa biro karena ada beberapa hal yang menjadi catatan besar untuk di evaluasi dan menjadi pembelajaran bagi pengurus berikutnya agar kelak tidak mengulang kesalahan yang pernah terjadi. Di lanjutkan oleh Sekretaris Dewan Eksekutif Sintalaras (SEKDES) dan pelaporan terakhir oleh Ketua Dewan Eksekutif Sintalaras (Ketua DES). 

Sebelum memasuki agenda pemilihan Ketua Umum, pembahasan Pedoman Organisasi (PO) menjadi pembahasan yang paling seru dan interaktif karena terjadi beberapa dialog dan perbedaan pendapat yang alot demi mencapai suatu pemahaman umum kepada semua peserta forum. Terjadi beberapa perubahan pada bagian bagian Pedoman Organisasi (PO) yang di anggap relevan dengan kondisi dan dinamika lembaga pada saat ini. Hingga akhir dari agenda Musyawarah Kerja adalah pemilihan Ketua Umum, dimana Muh. Nur Adzan yang terpilih menjadi Ketua Dewan Eksekutif Sintalaras. 


 Penulis, Alviandi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAJANG AMMATOA KAB. BULUKUMBA

A. BENTANG BUDAYA 1. Jenis - Jenis dan Sejarah Kebudayaan (Adat Istiadat) Komunitas adat Ammatoa memiliki hirarki structural dalam mengatur tata kelola acara adat maupun system pemerintahan. Komunitas adat percaya bahwa Ammatoa merupakan wakil dari Bohe Amma atau Tu’re’a’ra’na (Yang Satu atau Tuhan) di dunia. Manusia pertama dalam adat Ammatoa juga diyakini berasal dari Tana Toa. Konon kabarnya, sewaktu beliau masih hidup selalu dilindungi oleh awan apabila berjalan di bawah terik matahari dan beliau selalu terlihat awet muda. Sedangkan sewaktu sepeninggalnya, beliau tidak dikuburkan karena beliau lenyap. Ammatoa pengatur dan penentu kebijakan adat maupun pemerintahan, sebab mereka percaya bahwa Tana Toa adalah tanah tertua yang menjadi awal dari keberadaan dunia. Mitos kajang menyebutkan bahwa awalnya di dunia ini hanya ada satu daratan yang mereka namakan Tombolo. Tanah ini kemudian mengefeki munculnya daratan lain yang membentuk dunia. (*Aswan, S.Pd). Masyarakat adat Ammatoa juga m

PROFIL UKM SINTALARAS UNM

Hidup Selaras, Manusia dan Alam source : Harian Fajar, 20 November 2011 Nama Sintalaras punya filosofi sendiri. Nama itu singkatan dari Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Para perintis terinspirasi dari

MERAMU WARNA KEPENGURUSAN, RAPAT KERJA KE-34 USUNG "GREEN ECO-CREATION"

  Makassar, 26 November 2022. Rapat Kerja ke-34 Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (Sintalaras) UNM yang mengusung tema "Optimalisasi Kepengurusan Loyalitas Berlembaga" sukses dilaksanakan dengan beberapa rancangan program kerja.  Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa senior dan alumni, salah satunya Abdul Haris, A.Md yang akrab di sapa "Risto" selaku dewan pembina menjelaskan bahwa, kegiatan rapat kerja kali ini sedikit berbeda dengan beberapa rapat kerja tahun sebelumnya. Pengurus tahun ini telah melaksanakan beberapa kegiatan berskala kecil menyambut rapat kerja, seperti pelatihan menulis berita, audiensi dengan beberapa lembaga kemahasiswaan menyambut hari pohon, dan lain-lain.  Berlokasi di Tanjung Bayang di Pondok Raihan 1, bersama angin kencang, suara deru ombak, dan hujan yang sesekali menghiasi suasana rapat kerja ini tidak menjadi penghalang. Perencanaan program kerja pada setiap biro sendiri tetap mengacu terhadap garis besar haluan kerja, yang d