Langsung ke konten utama

SUKSESI MUSKER XXXIV

 



“Janganlah orang mengira bahwa dasar kekeluargaan itu mengijinkan kita melanggar peraturan. Kekeluargaan kita adalah sikap kita pada yang takluk kepada organisasi kita. Barang siapa dengan terang – terangan atau dengan sengaja mengabaikan. Wajiblah kita memandang dia sebagai luaran.” – Ki Hajar Dewantara

Gowa, 5 November 2023. Roda terus berputar, kaderisasi dan regenerasi lembaga secara berkelanjutan menghendaki lahirnya sosok pemimpin baru. Melalui forum Musyawarah Kerja ke-34 (MUSKER XXXIV) Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras Universitas Negeri Makassar (UKM SINTALARAS UNM) secara demokrasi dan resmi mengumumkan, Muh. Nur Adzan sebagai formatur Ketua Dewan Eksekutif Sintalaras (DES).

Mahasiswa program studi Desain Komunikasi Visual semester lima ini terpilih secara demokratis setelah menyisihkan rekannya, Tri Ayu Arista mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan semester tujuh. Muh. Nur Adzan yang akrab di sapa Kei ini memenuhi prasyarat sebagai ketua dewan eksekutif sintalaras berdasarkan peraturan akademik lembaga kemahasiswaan dengan IPK minimal 3,0 dan batas maksimal semester 8.

Bersama 21 jajaran pengurus yang terdiri dari lima biro, merupakan mahasiswa aktif dari berbagai fakultas dan program studi membacakan ikrar pengurus yang disusun secara musyawarah. Salah seorang Steering Comite, Ahmad Taufiq menuturkan bahwa pembacaan ikrar sebagai langkah awal bentuk pernyataan sikap akan kesiapan pengurus baru dalam menjalankan roda organisasi,” ikarar ini adalah tanda siapnya pengurus baru berorganisasi, sebelum surat keputusan rektor di terbitkan dan pengurus pada periode ini secara resmi dan legal melaksanakan program-program kerja yang ada,” pungkas mahasiswa jurusan ilmu keolahragaan, yang kerap di sapa Anchor 


 Penulis, Alviandi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAJANG AMMATOA KAB. BULUKUMBA

A. BENTANG BUDAYA 1. Jenis - Jenis dan Sejarah Kebudayaan (Adat Istiadat) Komunitas adat Ammatoa memiliki hirarki structural dalam mengatur tata kelola acara adat maupun system pemerintahan. Komunitas adat percaya bahwa Ammatoa merupakan wakil dari Bohe Amma atau Tu’re’a’ra’na (Yang Satu atau Tuhan) di dunia. Manusia pertama dalam adat Ammatoa juga diyakini berasal dari Tana Toa. Konon kabarnya, sewaktu beliau masih hidup selalu dilindungi oleh awan apabila berjalan di bawah terik matahari dan beliau selalu terlihat awet muda. Sedangkan sewaktu sepeninggalnya, beliau tidak dikuburkan karena beliau lenyap. Ammatoa pengatur dan penentu kebijakan adat maupun pemerintahan, sebab mereka percaya bahwa Tana Toa adalah tanah tertua yang menjadi awal dari keberadaan dunia. Mitos kajang menyebutkan bahwa awalnya di dunia ini hanya ada satu daratan yang mereka namakan Tombolo. Tanah ini kemudian mengefeki munculnya daratan lain yang membentuk dunia. (*Aswan, S.Pd). Masyarakat adat Ammatoa juga m

PROFIL UKM SINTALARAS UNM

Hidup Selaras, Manusia dan Alam source : Harian Fajar, 20 November 2011 Nama Sintalaras punya filosofi sendiri. Nama itu singkatan dari Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Para perintis terinspirasi dari

39 TAHUN SINTALARAS UNM : SELARAS BERSAMA, ABADI SELAMANYA

  Makassar, 20 Desember 2023. Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar serangkaian kegiatan demi memperingati hari lahir yang ke-39 Tahun. Kemeriahan yang mewarnai hari lahir ini, mulai dari kegiatan lomba mural, pameran, live music, stand up comedy, panggung ekspressi, pemutaran video, pemotongan tumpeng, hingga sharring session bersama para anggota Sintalaras UNM.  Tema kegiatan Hari Lahir Sintalaras UNM ke-39 tahun ini adalah “Selaras Bersama, Abadi Selamanya” tema yang lahir dari hasil diskusi panjang dari Team Work sebagai harapan yang memegang semangat juang dan sinergitas anggota Sintalaras dalam mewujudkannya. Berlangsung sejak pukul 15.45 WITA, di Pelataran Phinisi Universitas Negeri Makassar, di mulai dengan kegiatan lomba mural, yang di ikuti oleh 10 tim peserta umum, di sambut ramai dan antusias oleh masyarakat kampus.  Lomba mural sendiri mengedepankan bagaimana upaya penyampaian gagasan setiap peserta dengan konsep