Langsung ke konten utama

SINTALARAS UNM MENGADAKAN TURNAMEN PANJAT DINDING NASINAL YANG KE-III

Setelah Suksesnya Kegiatan Turnamen Panjat Dinding Nasional II pada tahun 2008, pada tahun ini tepatnya Kamis, 22 November 2012, SINTALARAS UNM kembali mengadakan Turnamen Panjat Dinding Nasional. Ini adalah kali ke tiga SINTALARAS UNM mengadakan kegiatan TPDN. Kegiatan ini dilaksanakan di area Sarana Wall Climbing SINTALARAS UNM, Kampus UNM Sektor Parang Tambung. Sehari sebelumnya, pada 21 November 2012 berlangsung Technical Meeting (TM) yang membahas tentang Aturan - Aturan Pemanjatan. Kegiatan Technical Meeting berlangsung di Ruang Senat Gedung Rektorat Universitas Negeri Makassar dimulai pada pukul 16.30 WITA. Technical Meeting dipimpin oleh Tim Teknis Pemanjatan "Agus Salim (FPTI SULSEL)" didampingi ketua Panitia pelaksana "Faisal. M" serta Steering Committe "Harman Hasan" dan dihadiri oleh peserta yang telah melakukan registrasi. Kategori Lomba : 1. Lead Umum Putra 2. Lead Umum Putri Total Hadiah : Rp. 10.000.000,-
Peserta pada Kegiatan Turnamen Panjat Dinding Nasional(TPDN III) berjumlah 57 orang. Terdiri dari Putra: 46 orang ; Putri : 11 orang. Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh Pembantu Rektor III UNM
Prof. Dr. Heri Tahir, MH
ditandai dengan pemasangan Runner Secara Simbolis. Dalam sambuatannya, Pembantu Rektor III sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Dan mengatakan bahwa pada umumnya Mahasisa UNM mempunyai jiwa petarung. Nampak hadir Dewan Pembina SINTALARAS UNM bapak
Drs. Nur Zakariah Leo, M.Si dan Drs. Sulaiman Shiddiq, M.Si
. Dalam sambutannya, Drs. Nur Zakariah Leo, M.Si mengharapkan agar kegiatan ini senantiasa menjaga keamanan di sekitar lokasi kegiatan. Begitu pula
Basrihullah (Ketua Dewan Eksekutif SINTALARAS UNM)
menyampaiakan ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya demi terlaksananya kegaitan ini. Tak lupa pula, ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap pihak sponsor atas kerja samanya sehingga kegiatan turnamen ini dapat terlaksana. Tentunya, kegiatan ini tak lepas dari kerjasama Panitia Pelaksana, Dewan Eksekutif, Alumni, Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Birokrat Universitas Negeri Makassar, Pihak Sponsor serta para peserta yang mengikuti kegiatan ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...