Langsung ke konten utama

Selebaran Hari Lingkungan Hidup (5 Juni 2011)

MENINGKATKAN RESPONSIBILITAS & EKSISTENSI MENUJU TATANAN KAMPUS BERWAWASAN LINGKUNGAN

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5 Juni 2011)
SINTALARAS UNM (Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras Universitas Negeri Makassar)

5 Juni 2011 yang setiap tahunnya diperingati sebagia hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan salah satu momentum yang tepat dalam menggeliatkan Aksi Penyadaran Lingkungan.
Kondisi lingkungan saat
ini berbeda dengan beberapa waktu yang lalu. Bumi yang semakin panas menjadi salah satu implikasi kondisi kekinian lingkungan kita.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan mengurangi dampak negatif tersebut.

1.Bijak menggunakan Listrik
Semakin tinggi penggunaan listrik, maka semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik, dimana 60% diantaranya menggunakan bahan bakar fosil. Sementara pembakaran bahan bakar fosil merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global yang berdampak pada meningkatnya suhub bumi secara global. Oleh karena itu, sudah saatnya kita hemat dalam penggunaan listrik, karena listrik bukanlah hak perorangan yang bisa digunakan seenaknya

2.Bijak menggunakan AC (pendingin ruangan)
Semakin panasnya bumi, menjadikan AC (Pendingin ruangan) seolah sudah menjadi kebutuhan AC yang membuat kita merasa sedikit nyaman. Padahal, penggunaan AC yang terus-menerus sangatlah berbahaya karena merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisan ozon. Oleh karena itu, gunakan AC seperlunya, dan bila perlu carilah pendingin ruangan yang ramah lingkungan misalnya Kipas angin.
.
3.Bijak dalam membuang sampah
Kebiasaan membuang sampah sembarangan eolah menjadi tontonan shari-hari. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang sampah dan dampaknya. Hadirnya UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang disahkan awal April 2008 diharapkan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Namun, hal ini akan tercipta tatkala semua orang bersatu agar gerakan buang sampah ditempatnya menjadi sebuah kebiasaan sebagai gambaran kesadaran dalam menjaga lingkungan.

4. Jangan menancapkan paku di Pepohonan!!
Pencabutan paku di pepohonan dilakukan sebagai bentuk penyadaran terhadap warga masyarakat agar peduli terhadap pertumbuhan pohon. Paku atau logam apapun yang menancap dan membelit pohon, bisa menghambat pertumbuhan pohon. Padahal, pohon adalah makhluk hidup yang tidak bisa berjalan tetapi memberikan peran yang signifikan bagi makhluk yang berjalan.

Komentar

  1. sukses buat saudara - saudaraku di Sintalaras..
    Lestari..

    BalasHapus
  2. Tetap lestari
    thanks buat sodara-sodar di Bramatala..Semoga sukses sama-sama (^.^)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAJANG AMMATOA KAB. BULUKUMBA

A. BENTANG BUDAYA 1. Jenis - Jenis dan Sejarah Kebudayaan (Adat Istiadat) Komunitas adat Ammatoa memiliki hirarki structural dalam mengatur tata kelola acara adat maupun system pemerintahan. Komunitas adat percaya bahwa Ammatoa merupakan wakil dari Bohe Amma atau Tu’re’a’ra’na (Yang Satu atau Tuhan) di dunia. Manusia pertama dalam adat Ammatoa juga diyakini berasal dari Tana Toa. Konon kabarnya, sewaktu beliau masih hidup selalu dilindungi oleh awan apabila berjalan di bawah terik matahari dan beliau selalu terlihat awet muda. Sedangkan sewaktu sepeninggalnya, beliau tidak dikuburkan karena beliau lenyap. Ammatoa pengatur dan penentu kebijakan adat maupun pemerintahan, sebab mereka percaya bahwa Tana Toa adalah tanah tertua yang menjadi awal dari keberadaan dunia. Mitos kajang menyebutkan bahwa awalnya di dunia ini hanya ada satu daratan yang mereka namakan Tombolo. Tanah ini kemudian mengefeki munculnya daratan lain yang membentuk dunia. (*Aswan, S.Pd). Masyarakat adat Ammatoa juga m

PROFIL UKM SINTALARAS UNM

Hidup Selaras, Manusia dan Alam source : Harian Fajar, 20 November 2011 Nama Sintalaras punya filosofi sendiri. Nama itu singkatan dari Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Para perintis terinspirasi dari

39 TAHUN SINTALARAS UNM : SELARAS BERSAMA, ABADI SELAMANYA

  Makassar, 20 Desember 2023. Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar serangkaian kegiatan demi memperingati hari lahir yang ke-39 Tahun. Kemeriahan yang mewarnai hari lahir ini, mulai dari kegiatan lomba mural, pameran, live music, stand up comedy, panggung ekspressi, pemutaran video, pemotongan tumpeng, hingga sharring session bersama para anggota Sintalaras UNM.  Tema kegiatan Hari Lahir Sintalaras UNM ke-39 tahun ini adalah “Selaras Bersama, Abadi Selamanya” tema yang lahir dari hasil diskusi panjang dari Team Work sebagai harapan yang memegang semangat juang dan sinergitas anggota Sintalaras dalam mewujudkannya. Berlangsung sejak pukul 15.45 WITA, di Pelataran Phinisi Universitas Negeri Makassar, di mulai dengan kegiatan lomba mural, yang di ikuti oleh 10 tim peserta umum, di sambut ramai dan antusias oleh masyarakat kampus.  Lomba mural sendiri mengedepankan bagaimana upaya penyampaian gagasan setiap peserta dengan konsep