Langsung ke konten utama

OPTIMALISASI KEPENGURUSAN LOYALITAS BERLEMBAGA

 


Makassar, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) SINTALARAS Uiveristas Negeri Makassar (UNM) Melakukan Upgrading pengurus di Benteng Somba Opu, Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Sabtu (18/11/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas berlembaga.
Rumah adat Soppeng menjadi tempat pembelajaran dasar-dasar berorganisasi. Pengurus DES priode 2023-2024. Selama dua hari para alumni Sintalaras UNM menjadi pemateri kegiatan upgrading kali ini. Dimulai dengan materi metode persidangan yang dibawakan oleh kakanda Juanstira Restu Andara, dan diakhiri oleh Muhammad Imran Usnadi dengan materi Manajemen Organisasi, di hari pertama.

Dilanjutkan ke esokan harinya Minggu (19/11/23) dengan analisis SWOT yang membahas tentang perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan baik lingkungan internal dan eksternal. Materi ini dibawakan oleh mantan Ketua DES periode 2010-2012 ini mengatakan kekuatan dan kelemahan merupakan cara mengukur dan menganilisis tujuan yang ingin dicapai dengan melihat aspek peluang dan ancaman, “ Setiap kelemahan dan kekuatan bisa digunakan mengukur tujuan yang ingin dicapai”, jelasnya.

Menutup kegiatan ini materi Problem solving oleh Muhammad Risal. Menurut kakak yang sering dipanggil Erosi, materi problem solving sangat penting untuk menjadi sebuah kebutuhan lembaga dalam meningkatkan efisensi kepengurusan. Selain itu juga membahasa tentang cara mengatasi masalah dalam sebuah kelembagaan.

Ketua DES Sintalaras UNM Periode 2023-2024, Muhammad Nur Adzan mengatakan, dengan upgrading ini diharapkan pengurus


mampu mengaplikasikan materi-materi dalam kepengurusan satu periode ke depan. “ Saya berharap setelah upgrading para pengurus dapat berkolaborasi dan bekerjasama menyukseskan program kerja sesuai dengan sejalan dengan Visi dan Misi Sintalaras UNM ke depan”, pungkasnya.

*Penulis : Dian Alam Idris (ALIFURU)
Biro Humas SINTALARAS UNM Periode 2023-2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...