Langsung ke konten utama

Musyawarah Kerja XXX

(Flash Back On) Tak terasa 1 tahun menjadi sejarah umtuk setiap orang dan juga kamu yg pernah indah dan haru di 2018. Tak terkecuali SINTALARAS UNM dipenghujung tahun 2018  tepatnya pada tanggal 20 Desember genap berusia 34th semua momen terekam, Berbeda-beda tentunya pada setiap warna kepengurusan dan tak usah kau tanyakan untuk itu, Kopimu akan habis dan ceritanya tak akan usai, yang terpenting kita adalah keluarga yang dikumpulkan ditempat                                                                                                                      bernama SINTALARAS UNM.

   Jumat tanggal 08 Februari 2019 bertempat di Benteng Somba Opu (Rumah Adat Majene) Gowa, UKM SINTALARAS mengawali tahun dengan kegiatan Musyawarah Kerja XXX dengan rangkaian acara antara lain yakni pemaparan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) oleh setiap biro, Bendahara, Sekertaris dan Ketua DES pada kepengurusan tahun 2018 dan dilanjut dengan pemilihan Ketua DES selanjutnya.

  Setelah melalui beberapa tahapan Proses pemilihan dan akhirnya mendapatkan Ketua DES terpilih yang dipilih oleh peserta forum dengan menggunakan sistem Vooting yakni Nurdaif Suardi (Sorgum), Proses yang panjang dan sangat tegang terasa dan ditambah dengan cuaca yang layak menjadi backround film-film horor juga ikut menjadi saksi terpilihnya sang ketua baru.

  Visi ''Bertanggung jawab terhadap organisasi yang bergerak dibidang lingkungan hidup'' dangan misi ''membangun hubungan yang harmonis terhadap sesama anggota dan meningkatkan pelatihan pengkajian terhadap lingkungan" mengantarkan Nurdaif S menjadi Ketua Dewan Eksekutif SINTALARAS UNM dengan Sekertaris yakni M. Fadhil Afdal (Asparagus)  dan Nurhidayah (bidara) menjadi bendaharanya.

  Ucapan terimah kasih tak lupa diucapkan kepada pengurusa Dewan Eksekutif SINTALARAS UNM tahun 2018 beserta jajarannya serta sengala sumbangsih waktu, Pemikiran, Serta tenaga bagi Dewan Pendiri, Dewan Pembina dan seluruh kakanda-kakanda senior dan alumni dan SATGAS pelaksana yang sangat berjasa.

Terimah kasih..
Salam Lestari...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAJANG AMMATOA KAB. BULUKUMBA

A. BENTANG BUDAYA 1. Jenis - Jenis dan Sejarah Kebudayaan (Adat Istiadat) Komunitas adat Ammatoa memiliki hirarki structural dalam mengatur tata kelola acara adat maupun system pemerintahan. Komunitas adat percaya bahwa Ammatoa merupakan wakil dari Bohe Amma atau Tu’re’a’ra’na (Yang Satu atau Tuhan) di dunia. Manusia pertama dalam adat Ammatoa juga diyakini berasal dari Tana Toa. Konon kabarnya, sewaktu beliau masih hidup selalu dilindungi oleh awan apabila berjalan di bawah terik matahari dan beliau selalu terlihat awet muda. Sedangkan sewaktu sepeninggalnya, beliau tidak dikuburkan karena beliau lenyap. Ammatoa pengatur dan penentu kebijakan adat maupun pemerintahan, sebab mereka percaya bahwa Tana Toa adalah tanah tertua yang menjadi awal dari keberadaan dunia. Mitos kajang menyebutkan bahwa awalnya di dunia ini hanya ada satu daratan yang mereka namakan Tombolo. Tanah ini kemudian mengefeki munculnya daratan lain yang membentuk dunia. (*Aswan, S.Pd). Masyarakat adat Ammatoa juga m

PROFIL UKM SINTALARAS UNM

Hidup Selaras, Manusia dan Alam source : Harian Fajar, 20 November 2011 Nama Sintalaras punya filosofi sendiri. Nama itu singkatan dari Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Para perintis terinspirasi dari

MERAMU WARNA KEPENGURUSAN, RAPAT KERJA KE-34 USUNG "GREEN ECO-CREATION"

  Makassar, 26 November 2022. Rapat Kerja ke-34 Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (Sintalaras) UNM yang mengusung tema "Optimalisasi Kepengurusan Loyalitas Berlembaga" sukses dilaksanakan dengan beberapa rancangan program kerja.  Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa senior dan alumni, salah satunya Abdul Haris, A.Md yang akrab di sapa "Risto" selaku dewan pembina menjelaskan bahwa, kegiatan rapat kerja kali ini sedikit berbeda dengan beberapa rapat kerja tahun sebelumnya. Pengurus tahun ini telah melaksanakan beberapa kegiatan berskala kecil menyambut rapat kerja, seperti pelatihan menulis berita, audiensi dengan beberapa lembaga kemahasiswaan menyambut hari pohon, dan lain-lain.  Berlokasi di Tanjung Bayang di Pondok Raihan 1, bersama angin kencang, suara deru ombak, dan hujan yang sesekali menghiasi suasana rapat kerja ini tidak menjadi penghalang. Perencanaan program kerja pada setiap biro sendiri tetap mengacu terhadap garis besar haluan kerja, yang d