Langsung ke konten utama

PENANAMAN MANGROVE SINTALARAS UNM

Foto Ihsan.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS)
Universitas Negeri Makassar (UNM) adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa pengembangan
minat dan bakat yang bergelut diwilayah pelestarian lingkungan hidup.
Sejak berdirinya pada 20 Desember 1984 para pendiri sampai dengan sekarang masih eksist
di wilayah pelestarian lingkungan hidup, sebuah lembaga yang setiap tahunnya
melahirkan pahlawan Lingkungan.
Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempuyai sebuah batang utama dengan dahan  
dan ranting yang jauh dari permukaan tanah. (kamus kehutanan). Manfaat dari pohon
selain dari menjaga kesuburan tanah, menahan laju air dan erosi, lingkungan menjadi asri,
pohon juga mempunyai peranan dan manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan
karena pohon menghasilkan okesigen dan mengurangi karbondioksida. Oksigen adalah gas
yang diperlukan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. Pohon memiliki kemampuan untuk
melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula, disaat bersamaan atau
saat fotosintesis berlangsung tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida
adalah gas yang sangat beracun bila dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan efek
rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2
menjadi 2 ton O2.

Pada tanggal 21 November 2017 adalah momentum peringatan hari pohon Se-Dunia dimana
pada momentum hari pohon kali ini UKM SINTALARAS UNM memperingati dengan mengadakan
penanaman mangrove pada tanggal 25 - 26 November 2017 dengan rangkaian acara yaitu
duduk berdiskusi terkait mangrove dan pemanfaatannya, pemutaran film tentang lingkungan
khususnya mangrove serta penanaman mangrove sebagai aksi nyata dari peringatan hari pohon
itu sendiri.
Kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan mulai pada tanggal 25 yang di buka langsung
oleh Bapak Andi Patiroi. SH., MH selaku Lurah Untia dan dihadiri oleh tokoh masyarakat
Kelurahan Untia. Adapun peserta yg ikut serta dalam kegiatan penanaman mangrove ini
yaitu berjumlah ±100 orang dari berbagai unsur lembaga, ada dari MAPALA SE-MAKASSAR,
LK UNM, KPA dan SISPALA.



E:\New folder\IMG-20171126-WA0034.jpg
Pembukaan penanaman mangrove
Setelah pembukaan, Amril Shadiq selaku Ketua Satgas mengarahkan para peserta
dan satgas yang lain untuk berbenah dan mempersiapkan agenda selanjutnya
karena kegiatan penanaman mangrove ini dikonsep outdoor jadi masing-masing utusan
dari lembaga membawa peralatan outdoor seperti tenda, matras, seragam lapangan,
dan lain-lain.

Persiapan peserta dan Satgas Pelaksana

Kegiatan-kegiatan Lingkungan seyogyanya dilakukan rutin bukan hanya sebatas
memperingati momentum atau program kerja saja jadi semakin banyak kegiatan-kegiatan
yg berbau Lingkungan akan semakin berdampak positif baik untuk yg melaksanakan
kegiatan atau yg ikut serta dalam kegiatan tersebut. Rangkaian demi  rangkaian agenda
telah dilakukan oleh satgas Pelaksana setelah istrahat dan berbenah dilanjutkan lagi dengan
agenda selanjutnya yaitu duduk berdiskusi "diskusi senja" dengan tema
pengelolaan mangrove yang di bawakan langsung oleh kakanda Ahmad Yusran.
Diskusi senja

Diskusi senja dengan tema pengelolaan mangrove direspon baik oleh para peserta kegiatan.
Adapun beberapa hasil dari hasil diskusi yg sempat ditampung yaitu; Agar pemerintah
setempat lebih memperhatikan terkait pengelolaan lahan terbuka hijau, kegiatan-kegiatan
pelestarian lingkungan yang di adakan oleh Mahasiswa seharusnya mendapatkan dukungan
yang lebih dari pemerintah kota, provinsi bahkan dari kementerian itu sendiri, dan untuk
penanaman selanjutnya lebih banyak lagi bibit yg ditanam "ucap salah satu peserta diskusi".
Selanjutnya kegiatan malam diisi dengan pemutaran film dengan bertema lingkungan
dan dilanjutkan dengan istrahat. Tanggal 26 kegiatan penanaman dimulai pagi hari setelah sarapan dengan
jumlah bibit 2.000 mangrove, Sebelum penanaman dimulai seluruh peserta
dan anggota sintalaras diarahkan untuk berkumpul untuk mendengarkan arahan dan teknis
untuk menanam yang baik dan benar di pimpin langsung oleh kakanda Ahmad Yusran.
Setelah itu barulah peserta dan anggota sintalaras memulai penanaman.

IMG-20171126-WA0014.jpg
Penanaman mangrove.

Adapun jenis mangrove yang ditanam yaitu Bruguiera Gimnorrhiza, Avicennia Alba,
Cericps Tegal, dan Rhizopora Styvora tambah Ihsan selaku Ketua Dewan Eksekutif
SINTALARAS UNM Tahun 2017 dan setelah penanaman mangrove yang dilakukan
di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya pada tanggal 25 – 26 November 2017  
para peserta dan seluruh anggota SINTALARAS berkumpul unuk mendengarkan sepatah kata
dari Dewan Pendiri SINTALARAS sekaligus menutup kegiatan.
Jika ada amal jariah maka pohon pohon yang kita tanam hari ini akan menjadi saksi di akhirat
kelak nanti “Ayahanda Hallaf Hanafi”.

BLB.491

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...