Langsung ke konten utama

Vertical Cave Simulation Sintalaras UNM

STL-Latepost. Sekitar 3 bulan lalu, tepatnya tanggal 30 Juli 2016 Sintalaras UNM melakukan simulasi gua vertikal di Gua Latif, Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja biro PPM (Pengkajian dan Penerapan Medan) Sintalaras UNM dan sasarannya adalah anggota
muda angkatan 29.

Gua Latif merupakan dalah satu gua vertikal yang berada di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulu Saraung. Tepatnya di dusun Pattunuang, desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros-Sulawesi Selatan. Jarak tempuh sekitar 2,5 jam menggunakan Bus kampus dari Sekret Sintalaras, Jalan Raya Pendidikan, Gunung Sari Baru Makassar sampai desa Pattunuang. Kemudian dilanjutkan berjalan kaki menuju Gua Latif sekitar 1 jam.

Hamzah Bakau
Pada simulasi ini, Hamzah Bakau (Ketua Dewan Eksekutif Sintalaras) turun langsung sebagai pemateri utama. Beliau memang ahli di bidang ini, beberapa kali ikut pelatihan. Mulai dari pelatihan dasar hingga tingkat instruktur.

Untuk memasuki gua ini diperlukan kemampuan Single Rope Technique (SRT) atau teknik tali tunggal. Oleh karena itu diperlukan peralatan khusus sesuai standar keselamatan caving. Sebelum anggota turun, Hamzah memasangkan SRT set dan menjelaskan satu persatu fungsi alat tersebut. SRT set tersebut terdiri dari seat harness, chest harness, ascender/croll, auto descender, footloop, jammer, carabiner, cowstail panjang, serta cowstail pendek. Selain SRT set, YogYES juga harus memakai perlengkapan lain seperti coverall, sepatu boot, helm, dan headlamp.

Vertical Cave
Petualangan pun dimulai, turun ke perut bumi sedalam 30 meter. Karena ini pengalaman pertama banyak yang kesulitan dalam teknik SRT. Rasa was-was juga sempat hinggap saat melayang di udara. Satu persatu anggota pun menjejakkan kaki di dasar gua. 

Tidak terasa hari mulai sore, dan kami harus kembali. Setelah makan sore, tim beres-beres dan bersih-bersih kemudian pulang mambawa pengalaman baru. link video

Catatan :

Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Gua Latif adalah pukul 10.00 - 12.00. Sebab pada saat itu matahari berada di atas kepala sehingga tercipta pilar cahaya yang indah.

Siapapun yang hendak memasuki Gua Latif wajib menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar keamaan caving gua vertikal serta didampingi penelusur gua yang sudah berpengalaman.

Jangan terlalu banyak masuk Gua Latif dalam waktu yang bersamaan. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekosistem dan kondisi gua. 









Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEARIFAN LOKAL BUDAYA KAJANG AMMATOA KAB. BULUKUMBA

A. BENTANG BUDAYA 1. Jenis - Jenis dan Sejarah Kebudayaan (Adat Istiadat) Komunitas adat Ammatoa memiliki hirarki structural dalam mengatur tata kelola acara adat maupun system pemerintahan. Komunitas adat percaya bahwa Ammatoa merupakan wakil dari Bohe Amma atau Tu’re’a’ra’na (Yang Satu atau Tuhan) di dunia. Manusia pertama dalam adat Ammatoa juga diyakini berasal dari Tana Toa. Konon kabarnya, sewaktu beliau masih hidup selalu dilindungi oleh awan apabila berjalan di bawah terik matahari dan beliau selalu terlihat awet muda. Sedangkan sewaktu sepeninggalnya, beliau tidak dikuburkan karena beliau lenyap. Ammatoa pengatur dan penentu kebijakan adat maupun pemerintahan, sebab mereka percaya bahwa Tana Toa adalah tanah tertua yang menjadi awal dari keberadaan dunia. Mitos kajang menyebutkan bahwa awalnya di dunia ini hanya ada satu daratan yang mereka namakan Tombolo. Tanah ini kemudian mengefeki munculnya daratan lain yang membentuk dunia. (*Aswan, S.Pd). Masyarakat adat Ammatoa juga m

PROFIL UKM SINTALARAS UNM

Hidup Selaras, Manusia dan Alam source : Harian Fajar, 20 November 2011 Nama Sintalaras punya filosofi sendiri. Nama itu singkatan dari Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Para perintis terinspirasi dari

MERAMU WARNA KEPENGURUSAN, RAPAT KERJA KE-34 USUNG "GREEN ECO-CREATION"

  Makassar, 26 November 2022. Rapat Kerja ke-34 Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (Sintalaras) UNM yang mengusung tema "Optimalisasi Kepengurusan Loyalitas Berlembaga" sukses dilaksanakan dengan beberapa rancangan program kerja.  Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa senior dan alumni, salah satunya Abdul Haris, A.Md yang akrab di sapa "Risto" selaku dewan pembina menjelaskan bahwa, kegiatan rapat kerja kali ini sedikit berbeda dengan beberapa rapat kerja tahun sebelumnya. Pengurus tahun ini telah melaksanakan beberapa kegiatan berskala kecil menyambut rapat kerja, seperti pelatihan menulis berita, audiensi dengan beberapa lembaga kemahasiswaan menyambut hari pohon, dan lain-lain.  Berlokasi di Tanjung Bayang di Pondok Raihan 1, bersama angin kencang, suara deru ombak, dan hujan yang sesekali menghiasi suasana rapat kerja ini tidak menjadi penghalang. Perencanaan program kerja pada setiap biro sendiri tetap mengacu terhadap garis besar haluan kerja, yang d