Langsung ke konten utama

Latber Panjat Tebing SINTALARAS UNM

UNM, STL- Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) UNM melaksanakan latihan bersama (Latber) panjat tebing di dusun Lopi-lopi Kec. Bantimurung, Kab. Maros, sabtu-minggu 17-18/10/2015.

"Ini adalah
kegiatan dari program kerja kami di biro PPM (Pengkajian dan Penerapan Medan) Divisi Rock Climbing Periode 2014-2015," Ucap Rhino Idris, koordinator Biro PPM SINTALARAS Universitas Negeri Makassar, Senin 19/10/2015 di sekretariat SINTALARAS UNM Gedung pkm kampus Gunungsari UNM.
Menurut Rhino yang kerap di sapa Eddie, kegiatan ini akan rutin dilakukan untuk menciptakan calon calon atlet panjat tebing bagi SINTALARAS UNM.

Di tempat yang sama Diah Reski Fauziah, salah satu peserta kegiatan latber panjat tebing, begitu antusiannya dengan kegiatan ini untuk terus dilaksanakan oleh pengurus SINTALARAS UNM. "Ku suka sekali kak kegiatan ini, semoga kedepan masih ada kegiatan kegiatan seperti ini lagi," ungkap wanita berdarah toli-toli ini.
Lebih jauh iya mengungkapkan, latber ini membangkitkan semangatnya dan kecintaannya terhadap salah satu cabang olahraga yang di pertandingkan di level Nasional maupun di internasional.

Ketua Dewan Eksekutif SINTALARAS UNM Periode 2014-2015, Jusman Intang, mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin solidaritas antara sesama anggota SINTALARAS UNM sekaligus untuk melatih kemampuan anggota SINTALARAS UNM dalam bidang panjat tebing. "Kami akan terus mewadahi kepada anggota SINTALARAS UNM yang mempunyai bakat dan minat khususnya di bidang panjat tebing,"ungkap mahasiswa eksponen 2011 Fakultas Teknik ini.

Latihan bersama ini diikuti oleh 13 peserta yang terdiri dari 7 anggota baru, 5 anggota lama dan seorang instruktur panjat tebing.

Tebing lopi-lopi merupakan destinasi bagi para penggiat alam bebas, karena mempunyai jalur pemanjatan yang berfariasi dan tempat itu masuk dalam bagian Taman Nasional Bantimurung Bulu Saraung dan menjadi kawasan kars terbesar ke dua di dunia setelah China (humas STL).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...