Langsung ke konten utama

SINTALARAS UNM Akan Menggelar Kemah Karya Remaja Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KKR – KLH) IX Tingkat SMP/Sederajat se-Kabupaten Gowa dan SMA/Sederajat se-Sulawesi Selatan

Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras Universitas Negeri Makassar (SINTALARAS UNM) akan menggelar Kemah Karya Remaja Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KKR – KLH) IX dengan tema“Pe
nanaman Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pelestarian Lingkungan Hidup.”

Item dari kegiatan tersebut yaitu Ceramah Ilmiah, Pembahasaan program penanaman pendidikan karakter bangsa dan konsep sekolah hijau, Diskusi kelompok, Kegiatan Outdoor berupa Materi Aplikatif, Teknologi Tepat Guna dan Aksi hijau (Penanaman pohon dan Aksi bersih) serta Seminar Nasional Dan Lokakarya Pembahasan Sekolah Hijau/Green School.

Kegiatan ini insya Allah akan dilaksanakan di Dusun Tambung Batu, Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kab. Gowa sekitar area gedung PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Sulawesi Selatan. Waktu pelaksanaan yakni pada tanggal 8 - 13 Mei 2012 sebagai rangkaian Peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Kemah Karya Remaja Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KKR – KLH) IX melibatkan berbagai elemen, antara lain :
a. Siswa - siswi SLTA dan Sederajat Regional Sulsel
b. Penduduk / organisasi kepemudaan di sekitar lokasi kegiatan
c. Guru - guru Pembina/pendamping peserta KKR - KLH IX
d. Para Pemeharti Lingkungan Hidup
Konsepsi sasaran setiap SMP, SMA dan Sederajat adalah 10 (sepuluh) orang utusan setiap sekolah dan didampingi masing - masing oleh 2 (dua) orang Pembina atau Pendamping. Jumlah sasaran peserta adalah 1000 orang.

Agar kegiatan lebih meriah, Satgas Pelaksana KKR-KLH IX juga akan mengadakan berbagai kegiatan antar waktu seperti:

Cerdas Cermat Lingkungan HIdup, Lomba Pidato Lingkungan Hidup, Lomba Puisi Lingkungan Hidup, Lomba Karikatur Lingkungan Hidup, Bedah Film yang bertajuk Lingkungan, Pagelaran Seni dan Ramah Tamah, Outbond dan Games - games menarik untuk menyatukan peserta dari berbagai daerah. Dan kegiatan ini lebih dominan 70% Outdoor (di lapangan) sesuai dengan konsepnya yakni perkemahan dan selebihnya adalah 30% Indoor (di dalam ruangan).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...