Langsung ke konten utama

Manajemen Perjalanan

Ketika anda memutuskan untuk melakukan perjalanan dalam suatu kegiatan, tentu anda seharusnya mempersiapkan segala sesuatunya secara matang, baik personil, logistik, perlengkapan maupun pengetahuan medan. Ketika anda merencanakan untuk kegiatan keluar, tentu anda juga akan menyiapkan tim yang ideal dan solid menurut anda, dan anda tahu betul kemampuannya.

Perbekalan dan peralatan yang
cukup juga situasi medan dan route yang akan anda lalui, kemudian anda siap untuk melakukan perjalanan. Bahaya tentu saja akan selalu ada baik itu dari anda dan tim anda yang menyangkut kesiapan perlengkapan dan peralatan tim maupun pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tim dalam melakukan perjalanan.

Bahaya dari luar akan selalu ada, tergantung kesiapan tim dan kesolidan tim dalam menghadapinya. Mental akan sangat berpengaruh dalam perjalanan anda. Sejauh mana kemampuan leader dalam memimpin tim dan raspect tim terhadap leader dengan segala keputusannya. Bagaimana sesama anggota tim saling mendukung dan membantu satu sama lain.

Crash akan sangat mudah terjadi dalam perjalanan, mengingat kondisi tim yang lelah akibat perjalanan, yang akan sangat mempengaruhi emosi. Masalah kecil akan menjadi besar jika tidak diselesaikan secara bijaksana. Seperti halnya ketika dalam perjalanan menuju puncak, dan anda menemui persimpangan jalan dimana anggota tim masing-masing memiliki pendapat yang berbeda.

Disini peran leader sangat menentukan, bukan untuk membetulkan salah satu pihak dan menyalahkan pihak lainnya, tetapi bagaimana sang leader dapat menentukan pilihan yang tepat dengan alasan yang dapat diterima oleh seluruh anggota tim. Yang namanya tim, anda berangkat 5 orang maka yang 5 orang pula yang mencapai target anda, dan 5 orang pula yang kembali, idealnya. Bukannya karena ada anggota tim yang tidak sependapat maka ia ditinggalkan ataupun ia memutuskan untuk turun kembali, kecuali ada yang sakit.

Puncak tidak selalu menjadi target, Prestise tidak selalu menjadi nomor satu tetapi kekompakan dan keakraban yang utama. Bagaimana anggota tim saling berbagi beban, ataupun ketika ada anggota tim ada yang tidak menyukai salah satu jenis makanan. Anda tidak akan mendapat apa-apa ketika masing-masing anggota tim punya tujuan yang berbeda dan rasa yang berbeda.

Perjalanan anda akan menjadi hambar tampa arti. Siapkan tim anda satukan beban, asa dan rasa dengan semangat dan mental yang padu menempuh hujan dan badai sejauh tim anda berjalan, itulah puncak dari tim anda. Lanjutkan perjalanan yang masih panjang …

PERSIAPAN
Untuk merencanakan suatu kegiatan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where, Who, Why, When dan How. Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut :

Where (Dimana), untuk melakukan suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan, Contoh: Pendakian Gunung Ungaran, Susur Gua Kiskendo Kendal.
Who (Siapa), apakah anda akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok. Contoh: Satu Kelompok ( 25 Personil) Terdiri dari 5 Orang panitia dan 20 Orang peserta.
Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang dan bisa bermacam-macam jawaban. Contoh : Untuk melakukan DIKSAR dan Petualangan.
When (Kapan) waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?
Contoh: 10 November 2008 sampai dengan 20 Desember 2008
Untuk How/Bagaimana merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
• Bagaimana kondisi Tempat
• Bagaimana cuaca disana
• Bagaimana perizinannya
• Bagaimana mendapatkan air
• Bagaimana pengaturan tugas panitia
• Bagaimana Acara DIKSAR berlangsung
• Bagaimana materi yang disampaikan
• Dan masih banyak Bagaimana ? (silahkan anda dapat mengembangkannya lagi)

Dari Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana Kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :

Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu dan sebagainya.
Pengurusan perizinan (Kepolisian, Kepala Sekolah, Orang Tua, Kepala Desa Setempat)
Pembagian tugas panitia.
Penyusunan Rencana Kegiatan.
Perencanaan kebutuhan peralatan, perlengkapan dan Transportasi.
dan lain sebagainya.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.


(Dari Berbagai Sumber/Manajemen PerjalananTony_Carnmantle )

Komentar

  1. bagus sekali tulisannya kanda sebagai bahan ajar dan masukan khususnya untuk anggota SINTALARAS UNM sendiri maupun para pembaca pada umumnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...