Langsung ke konten utama

SINTALARAS JUARA II LOMBA JELAJAH KOTA DAENG

SINTALARAS UNM MERAIH JUARA II
DALAM LOMBA JELAJAH KOTA DAENG YANG DIADAKAN OLEH MPAS MAESTRO UNM
**Wawancara Eksklusif Redaksi Kepada Peserta Runner UP**
Profil Runner Up Jelajah Kota Daeng:
Nama Tim: Larasati
Peserta : Asrar Hasman (Koordinator KDK)
: M. Ilham Asri (Anggota PALH)

Asrar Hasman “salah satu peserta lomba Jelajah Kota Daeng utusan SINTALARAS UNM” yang gemar olahraga Rock Climbing ini menyampaikan bahwa banyak hal yang ia dapatkan dari kegiatan ini. Diantaranya bahan pengujian materi - materi untuk diterapkan, bukan hanya sekedar diterima. Dia pun mengatakan bahwa dengan menjelajahi kota Makassar dengan berlari, walaupun di tengah kemacetan, terik matahari yang menyengat dan membakar kulit, dia merasakan bahwa hal tersebut adalah hal yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, ada target yang dikejar untuk sampai ke titik finish. Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari ini yakni mulai dari tanggal 09 hingga 13 maret ini membuahkan hasil yakni membawa SINTALARAS UNM sebagai juara II (runner up) dan timnya pun kembali dengan memboyong sebuah piala yang ukuran tingginya kira - kira 1/2 meter. Perjuangan mereka tidaklah sia - sia.
Ilmu yang diperolehnya selama menjadi Anggota SINTALARAS UNM pun diamalkan di dalam perlombaan tersebut. Dan semua ini juga tak lepas dari doa dan dukungan keluarga besar SINTALARAS UNM.
Walau begitu adanya, sang Runner Up belum begitu puas, bahkan terlintas sebuah kekecewaan di dalam hatinya. “Saya merasa kecewa karena tidak mendapatkan posisi yang diharapkan, yakni juara I, padahal kami memiliki kesempatan untuk meraihnya. Namun karena sedikit kesalahan teknis adalah penyebab kekalahan itu.” Ungkapnya lewat pesan singkat dari telepon genggam miliknya. Dan apa yang didapatkan pada kegiatan ini diterimanya dengan lapang dada.
”Berita baik ini pun disambut hangat oleh segenap keluarga besar SINTALARAS UNM. Termasuk Ketua Dewan Eksekutif SINTALARAS UNM (Adri Hamjan A.Ma). Beliau merasa Bangga atas prestasi tersebut, namun sedikit kecewa karena yang menjadi juara I dalam lomba ini telah 2 kali mengalahkan SINTALARAS di jenis perlombaan yang hampir sama namun itu patut kita syukuri bersama karena setidaknya nama sintalaras telah berkibar dalam lomba ini (Ketua DES). 15 Mar 11 –
(EB.442)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekologi : Membaca Kapitalisme di Raja Ampat dalam Cengkeraman Oligarki

             Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ekstraktif di Raja Ampat bukanlah sekadar tragedi ekologis, melainkan gejala dari sistem kekuasaan yang mengakar. Isu ini tidak dapat dipahami hanya sebagai konflik antara pembangunan dan konservasi, melainkan sebagai bentuk aktual dari kapitalisme global yang beroperasi melalui persekutuan antara negara dan oligarki domestik. Dalam konteks ini, ekologi menjadi medan kuasa tempat eksploitasi sumber daya dan penindasan sosial berjalan beriringan. Tulisan ini bertujuan membongkar struktur kapitalisme di balik proyek tambang nikel di Raja Ampat, serta menunjukkan bagaimana praktik tersebut merepresentasikan bentuk baru kolonialisme yang berkelindan dengan politik oligarki. Lebih jauh, tulisan ini menawarkan pembacaan alternatif melalui lensa deep ecology dan anarkisme ekologi , yang menantang paradigma dominasi terhadap alam dan masyarakat. Kapitalisme tidak hanya mengeksploitasi ten...

DIKSAR 37 : AMOR FATI DALAM SEBUAH REFLEKSI

"Amor fati: Biarlah itu menjadi cintaku mulai sekarang! Aku tidak ingin berperang melawan apa yang buruk. Aku tidak ingin menuduh; bahkan mereka yang suka menuduh pun tidak akan kutuduh. Menutup mata akan menjadi satu-satunya penolakanku. Dan secara keseluruhan: suatu hari nanti aku ingin menjadi seseorang yang hanya berkata 'ya' terhadap hidup." — Friedrich Nietzsche, The Gay Science      Di tengah pemuda lainnya yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk kuliah atau mencari hiburan di mal, warung-warung kopi, dan tempat semacamnya, mereka justru lebih memilih pergi ke alam terbuka yang jauh dari kata nyaman dan mapan. Tak heran jika kemudian ada sebagian orang yang mengidentikkan anak Mapala dengan individu-individu anti kemapanan atau mahasiswa yang dikenal “paling lama” lulus.      Pada awal mula perkembangan kegiatan kepencintaalaman, fokusnya lebih pada kegiatan konservasi, advokasi, dan pendidikan melalui penjelajahan hutan dan gunung. Kegiatan sepe...

Surat Kepada Gie

SURAT KEPADA GIE Apa kabarmu, Gie ? Lama sudah tak ku dengar tentangmu. Tentang cerita-cerita gerakan revolusioner mu yang militan atau sabda sabdamu yang agungkan oleh mahasiswa. Kau sekarang menjadi legenda, Gie. Kisah hidupmu semasa mahasiswa di filmkan. Wajahmu di cetak menjadi ikon gerakan mahasiswa, nama mu menjadi narasi eksistensi kaum akademisi sayap kiri. Dan karya-karya puisimu di sukai banyak mahasiswi. Kau hebat, Gie. Apakah kau mengenal saya ? Pertama kali kau menyapaku dalam bukumu, yang mereka beri judul catatan seorang demonstran. Awalnya, ku kira kau sebagai pedagang Cina yang masuk kuliah di UI, namun mengapa kau tertarik belajar sejarah & sastra. Gie ? Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan Gie, mulai dari alasan kematianmu juga rahasia besar tentang kudeta yang belum sempat kau kabarkan kepada kami, sebelum cinta mengambil nyawa dari jasadmu Gie. Katanya, kau tidak suka Sukarno yang glamor dengan mengawini banyak istri dalam proyeksi Nasakomn...